jasa pembuat web

Recent comments

Latest Post

Bupati Banyuwangi 'Berkicau' di Twitter

Written By idBlogger on Friday, March 1, 2013 | 8:20 PM


BANYUWANGI.INFO - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mulai bermain Twitter untuk menyapa berbagai kalangan warga kota itu, terutama kalangan generasi muda. Ia merasa perlu mendengar suara publik secara langsung.

Akun Twitter Anas adalah @a_azwarnas. Akun ini mulai aktif pada 19 September 2012 lalu. Kicauan perdana Anas adalah: "Bismillah. Selamat malam. Berupaya aktif di Twitter sbg salah satu sarana komunikasi, wadah utk berdiskusi terutama demi kemajuan Banyuwangi."

Anas memang merasa perlu untuk terjun ke media sosial. Ia tak ingin tertinggal dari warga Banyuwangi yang sudah cukup banyak memiliki situs microblogging tersebut. Apalagi, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi punya program Cyber-Village.

Melalui program ini, Pemkab akan membangun seribu titik hotspot di Banyuwangi, hasil kerja sama dengan PT Telkom. "Kan nanti makin banyak yang melek internet, informasi luas, komunikasi antara publik dan Pemkab bisa lebih cepat," katanya.

Melalui Twitter, Anas berharap ada interaksi komunikatif dengan publik luas, khususnya warga Banyuwangi. Program-program pembangunan juga bisa disosialisasikan. Ini proses komunikasi dua arah.

sumber: beritajatim.com

Dugaan Suap Ibas KPK Harus Periksa Dokumen Yulianis


BANYUWANGI.INFO - JAKARTA - Adanya dugaan bahwa Anas akan menyeret Ibas dalam kasus korupsi Hambalang, mendapat tanggapan Marzuki Alie. Anggota Mejelis Tinggi yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu mempersilakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa keabsahan atau validitas dokumen yang menyebutkan bahwa Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) ikut menikmati aliran dana suap proyek Hambalang sebesar 900 ribu dolar AS.

Kendati tidak percaya atas keabsahan dokumen Yulianis, mantan Wakil Direktur Keuangan PT Permai Group, perusahaan milik mantan Bendahara Umum PD Muhammad Nazaruddin, namun Marzuki Alie mempersilakan KPK untuk memeriksa jika dianggap sebagai data penting. ''Tugas KPK memang menanggapi fakta hukum. Jadi kita tidak usah ngurusin. Kami percaya KPK kinerjanya profesional,'' kata Marzuki, Jumat (1/3) kemarin.

Menurut Marzuki, keabsahan dari dokumen tersebut masih harus diteliti, diklarifikasi, dan diuji. Apalagi, dokumen yang disebut-sebut milik Yulianis itu beredar hanya dalam bentuk lembaran tanpa ada judul dan sampul. ''Kita tidak boleh berfantasi. Begitu ada data, langsung disebarkan. Padahal data ini bisa saja diketik sembarangan. Saya tidak tahu apakah data ini juga diakui oleh Yulianis sendiri atau tidak,'' kata Ketua DPR-RI ini.

Pengamat politik Arbi Sanit menilai beredarnya dokumen yang menyebutkan Ibas menerima uang sebesar 900 ribu dolar AS, menjadi pukulan telak bagi partai. ''Untuk menyelamatkan ayahnya dan partai, sebaiknya Ibas cepat-cepat mengundurkan diri. Walaupun hanya Rp 100 ribu, namun nantinya terbukti menerima, itu akan sangat memalukan,'' katanya.

Ia mendesak agar persoalan ini terang benderang, maka Polri diminta mengusut penyebar dokumen tersebut. Ia menduga, langkah itu dilakukan hanya untuk menghindar. Sebab, bagaimana pun penyelamatan partai hanya bisa dilakukan bila orang-orang yang korup dikeluarkan dan dihukum.

Arbi menengarai beredarnya dokumen tersebut terkait dengan ancaman Anas Urbaningrum untuk buka-bukaan. ''Ini balas dendam politik. Namun, apa yang bisa dilakukan Anas dengan beredarnya dokumen tersebut? Anas jangan jadi pahlawan kesiangan. Beredarnya dokumen tersebut tidak akan membuat Anas menjadi justice collaborator,'' tegasnya.

Seperti diketahui kini beredar dokumen yang menyebutkan penerimaan Ibas terkait kasus Hambalang. Namun, rumor itu dibantah Ibas. Ia menyatakan isu itu adalah lagu lama dan tak pernah terbukti. (kmb4)

Tertarik Pengelolaan Parkir Berlangganan, Wabup Jembrana Timba Ilmu Ke Banyuwangi

Written By idBlogger on Thursday, February 28, 2013 | 4:32 AM


BANYUWANGI.INFO – Tertarik bagaimana Banyuwangi mengelola program  parkir berlangganan, Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan  datang khusus untuk menimba ilmu ke kabupaten paling ujung Pulau Jawa ini, Kamis (28/2).

Didampingi  Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, Wabup Jembrana kemudian  terlibat diskusi serius dengan SKPD yang berkaitan langsung dengan pengelolaan parkir berlangganan. Yakni Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) serta Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).

Wabup Jembrana menilai pengelolaan parkir berlangganan di Banyuwangi berhasil.”Saya diutus bupati Jembrana ( I Putu Artha, Red ) kesini untuk mendalami penanganan parkir berlangganan. Sebab kami dengar, Pendapatan Asli Daerah (PAD)  Banyuwangi bisa terangkat dari parkir berlangganan tersebut,”tutur Wabup Jembrana.

Hal itu dibenarkan oleh Plt Kepala Dishubkominfo, Nur Agus Suharto. Potensi kegiatan parkir berlangganan di Banyuwangi untuk tahun 2012, dari Rp. 8,2 miliar yang ditargetkan, dalam realisasinya mampu mencapai Rp. 10,12 miliar. Sehingga kemudian PAD Banyuwangi menjadi terangkat. Namun, menurut Agus, penanganan parkir berlangganan itu tidak serta merta mendongkrak PAD Banyuwangi. “Kami melalui tahapan panjang. Tahun 2005 adalah tahun real kami memulai parkir berlangganan. Dimana pendapatan yang diperoleh  sebesar Rp. 3,5 miliar,”urai Nur Agus.

 Angka itu, kata Nur Agus,  tidak stabil dan mengalami turun naik pada tahun-tahun sesudahnya. Pada tahun 2006, Rp. 1,6 miliar; tahun 2007 tercapai Rp. 2,1 miliar, dan terjadi penurunan drastis pada 2008 sebesar Rp. 233 juta. Turun naiknya angka tersebut akibat koordinasi yang kurang baik diantara para pihak. Belakangan, dengan perbaikan koordinasi, pendapatan dari parkir berlangganan kembali meningkat. Pada tahun 2009 sebesar  Rp. 5,5 miliar; 2010 sebesar Rp. 6,6 miliar, 2011 naik menjadi Rp. 7,5 miliar, dan 2012 sebesar Rp. 10,12 miliar.Untuk menjamin  keselamatan kerja para juru parkir, pemkab juga mengikutkan asuransi Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) yang pembayaran per bulannya diambilkan  dari gaji mereka sebesar  Rp. 13 ribu per bulan. Jumlah juru parkir di Banyuwangi sebanyak 325 orang dengan honor  Rp. 463.656 per orang.

Wabup Jembrana yang hadir bersama staf Dispenda Jembrana tampak antusias mendengar paparan tersebut.Ketika ditanya soal rencana tarif yang akan ditetapkan, Wabup Jembrana mengatakan, jika di Banyuwangi dipatok tarif  parkir berlangganan per tahunnya  untuk roda 2 sebesar Rp. 25 ribu dan roda 4 sebesar Rp. 50 ribu, maka pihaknya berencana menarik retribusi pertahun sebesar Rp. 30 ribu untuk roda 2 dan Rp. 60 ribu untuk roda 4. Begitu antusiasnya dengan pertemuan ini, Wabup Jembrana mengatakan, di lain waktu akan membawa Dishubkominfo Jembrana untuk lebih memperdalam hal ini di Banyuwangi. “Kami akan datang lagi,”pungkas pria berusia 38 tahun yang sebelumnya juga pernah datang ke Banyuwangi untuk studi banding soal insentif guru mengaji itu.

sumber : banyuwangikab.go.id

Komitmen Tegakkan Zero Narkoba, Bupati Awali Tes Urine


BANYUWANGI.INFO – Menuju Banyuwangi Zero Narkoba, yakni program yang digagas aparat Kepolisian mulai dari Polda Jawa Timur yang diteruskan ke wilayah Banyuwangi untuk bebas narkoba, Bupati Abdullah Azwar Anas bersama Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) berkomitmen mencegah bahaya narkoba. Sebagai bentuknya, Bupati mengawali tes urine guna memberikan contoh kepada lembaga lainnya agar bersama-sama mencegah perluasan penggunaan narkoba.

Tes urine di lakukan di toilet bergerak di lingkungan Polres Banyuwangi. Dan hasilnya semuanya negativ narkoba. “Tes urine ini penting dan bagus untuk memberi contoh ke lainnya. Nanti saya akan lanjutkan tes ini ke seluruh SKPD. Banyuwangi Zero Narkoba ini merupakan komitmen lokal untuk memberantas narkoba, karena bahaya narkoba ini lebih bahaya dari terorisme atau korupsi,” kata Bupati Anas.

Dikatakan Bupati, tahun ini bisa dibilang tahun darurat bagi narkoba karena perbelanjaan narkotika di Indonesia sudah mencapai Rp 30 triliun. Saatnya kita tingkatkan kesadaran kita akan bahaya narkoba. Kesadaran itu akan kita mulai dari dalam keluarga kita,” pesan Bupati Anas.   

Sementara itu, Kapolres Banyuwangi melalui Kabag Operasional (Kabagops) Polres Banyuwangi Kompol Sudjarwo, menambahkan dengan program zero narkoba ini jajaran aparat penegak hukum, mulai Perwira Polri, Lanal juga akan menjalani tes urine. “Dan hasilnya negative semua. Kalau toh pun dari anggota ada yang kena ya akan kita beri sanksi sesuai aturan. Tapi mudah-mudahan tidak ada,”ujar Kabagops.
sumber: banyuwangikab.go.id

Banyuwangi Pasok 1.344 ton Gula Non Sulfit Ke Indofood


BANYUWANGI.INFO – Banyak orang tidak tahu perbedaan gula sulfit dan non sulfit. Karena sepintas bentuk dan kemasannya sama. Sama-sama rata warnanya juga hampir mirip, sama kuning dan coklat. Yang membedakan rasa dan baunya, dan tentunya bahannya. Kalau sulfit menggunakan bahan pengawet sebaliknya non sulfit tidak menggunakan bahan pengawet.

 Banyuwangi merupakan salah satu daerah pemasok terbesar gula non sulfit ke PT Indofood. Dalam satu satu tahun Banyuwangi bisa memproduksi gula kelapa sebanyak 1.344 ton, dengan 55 sentra gula kelapa. Sementara kebutuhan gula di PT Indofood sangat besar, bahkan bisa dikatakan seberapapun produksinya akan di terima.

Melihat hal itu, pemerintah Kabupaten Banyuwangi langsung mensuport dengan menggelar sosialisasi peningkatan kualitas produksi gula non sulfit, agar para penderes, Industri Kecil Menengah (IKM) dan kelompok usaha pengola gula kelapa bisa meningkatkan produksinya. Salah satu caranya dengan memberikan pengetahuan bagaimana mengola kelapa non sulfit agar bisa menghasilkan gula yang banyak. Mulai dari memilih bibit kelapa, menanam buah kelapa hingga memetik buah kelapa dan cara mengolahnya hingga menjadi gula non sulfit.

Bupati Abdullah Azwar Anas,berharap setelah ada sosialiasasi dan permintaan yang besar dari PT Indofood, para pengola gula non sulfit bisa meningkatkan produksinya, karena Banyuwangi berpeluang menjadi produksi gula non sulfit yang besar. “Saya lihat prosentasenya naik terus dari 600 ton naik 800 ton hingga 1.344 ton. Ini cukup bagus,” kata Bupati Anas.

Sementara itu, Gede Parso Susilo,salah satu success story pengusaha gula non sulfit, menyatakan tiap minggu bisa memasok gula non sulfit ke PT Indofood sebanyak 10 ton. “Untuk penjualan gula non sulfit cukup mahal dan naik terus. Kalau sulfit rata-rata Rp 8.000 per kilogram sedangkan non sulfit Rp.9.800 per kilogram,”

Baca Keluhan SMS Center Jamkesda, Bupati Langsung Sidak RSUD

Written By idBlogger on Tuesday, February 26, 2013 | 6:32 AM


BANYUWANGI.INFO – Setelah membaca banyaknya Short  Message Service (SMS) center di situs milik pemerintah Kabupaten Banyuwangi terkait layanan Jamkesda di rumah sakit pemerintah, Bupati Abdullah Azwar Anas, langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) di unit pelayanan kesehatan khusus Jamkesda  di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan, Senin (18/2).

Sidak Bupati ke RS pemerintah ini guna memastikan apakah warganya telah mendapat layanan baik atau belum. Menariknya ketika menuju ke loket Jamkesda yang terletak di ujung RSUD Blambangan, Bupati Anas dengan penuh perhatian menyapa pasien yang berpapasan dengan Bupati. Bupati Anas juga tampak tak canggung –canggung melayani pasien yang ingin bersalaman.

Bahkan, Bupati sempat kecewa, ketika mendapati seorang pasien yang menderita diabetes belum mendapat perawatan. “Sudah berapa lama bapak menunggu?” tanya Bupati Anas dengan penuh selidik. Mendapat pertanyaan Bupati, pasien  yang sudah berumur tersebut menyatakan dirinya sudah  antri mulai pagi, namun masih belum dipanggil. Mendengar celoteh pasien itu, Bupati langsung meminta para tenaga medis segera memberikan perawatan.

Selanjutnya, begitu tiba di loket layanan Jamkesda, Bupati Anas benar-benar kaget melihat berjubelnya masyarakat yang mengantri. “Kapan selesainya, mereka,” keluh Bupati Anas. Melihat kegetiran Bupati Anas, Direktur RSUD Genteng, dr Taufik Hidayat yang tergopoh-gopoh menyambut kedatangan Bupati tersebut berjanji akan segera memperbaiki kondisi loket jika sudah selesai renovasi.

Memang saat ini RSUD sedang merenovasi gedungnya, namun hal itu tidak masalah bagi Bupati. Bagi Bupati Anas, pelayanan tetap nomor satu. Bahkan, Bupati dengan tegas meminta kantor administrasi karyawan RSUD digunakan untuk pelayanan jamkesda sambil menunggu renovasi RSUD selesai.
 Bukan itu saja, Bupati juga minta Direktur RSUD Blambangan untuk mengkomunikasikan dengan baik pada para dokter, sehingga mereka bisa tepat waktu melayani pasien RSUD. Tapi kalau masih tetap tidak baik pelayanannya gimana, Pak? tanya salah seorang jurnalis yang menyertai sidak Bupati. Dengan berseloroh Bupati menyatakan ya tentu Direkturnya akan kita ganti kalau  pelayanannya masih jelek,” tukas Bupati Anas.

 Selain itu, Bupati juga berjanji akan meningkatkan pelayanan di kelas tiga untuk dinaikkan kelas sehingga masyarakat menjadi lebih nyaman. “Mudah-mudahan dengan renovasi ini, juga bisa memperbaiki manajemen Rumah Sakit dan meningkatkan pelayanan,” kata Bupati di akhir lawatannya.

Menghidupkan Kembali Barong Using Banyuwangi

Written By idBlogger on Monday, February 25, 2013 | 11:11 PM


BANYUWANTI.INFO - Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) hari ini, Minggu, 18 November 2012 kembali digelar untuk yang kedua kalinya setelah sukses dalam penyelenggaraannya tahun lalu. Berbeda dengan tahun sebelumnya, BEC ke-2 kali ini membawakan tema “Re_Barong Using” dengan makna menggali makna yang terkandung di dalam seni barong sebagai inspirasi untuk menciptakan kreasi bertemakan barong dalam berbagai bentuk, bahan maupun warna.  

Seperti tahun lalu, gelaran BEC ke-2 ini juga bekerja sama dengan Dynand Fariz dari Jember Fashion Carnival (JFC). Namun demikian, BEC memiliki keunikan tersendiri bila dibandingkan dengan daerah lainnya, terutama pada iringan musiknya, yaitu musik tradisional Banyuwangi yang dinamis bercampur dengan musik modern. Sebelum ikut serta dalam carnival, para peserta BEC ini juga telah melalui proses yang panjang selama beberapa bulan, yaitu mengikuti workshop sampai pemilihan desain terbaik.

Acara dimulai ketika rombongan bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, beserta para pejabat dan tamu undangan yang berjalan dari pendopo tiba di lokasi. Turut hadir di perhelatan akbar ini adalah Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata I Gde Pitana, Dirjen Bea Cukai Basofi Sudirman yang mantan gubernur Jawa Timur, Bupati Malang Rendra Kresna, pimpinan Grup Media Surya Paloh, Perwakilan Konjen Spanyol di Bali dan lain-lain.

Dalam kata sambutan pembukaannya, Abdullah Azwar Anas mengungkapkan bahwa perhelatan BEC ke-2 ini adalah hasil proses kreatif perpaduan antara budaya lokal tradisional dengan budaya modern yang terus berkembang. Bupati Banyuwangi yang baru 2 tahun menjabat ini juga memperkenalkan tagline pariwisata baru Kabupaten Banyuwangi, yaitu “Sunrise of Java”. Hal ini karena Banyuwangi merupakan daerah di ujung timur Pulau Jawa yang pertama kali terpapar sinar matahari terbit di pagi hari dan menjadi sebuah spirit untuk mengembangkan daerah Banyuwangi dalam bidang budaya dan pariwisata serta meningkatkan ekonomi masyarakat.

Selain itu Abdullah Azwar Anas juga mengatakan bahwa BEC ke-2 ini mengambil tema Re_Barong Using yang terinspirasi dari Barong Banyuwangi dan Bali. Re_Barong Using itu sendiri dimaknakan sebagai rekonstruksi, redefinisi, reaktualisasi, reproduksi, dan revolusi perkembangan masyarakat Kabupaten Banyuwangi ke arah yang lebih baik lagi.

Popular Posts

 
Support : Copyright © 2013 Portal Informasi Kabupaten Banyuwangi - All Rights Reserved.
Proudly powered by Hosting Murah | Bali Web Design